Anak yang gemar Olahraga bertambah pintar.

Seorang anak yang gemar berolahraga, berdasarkan sebuah penelitian, berolahraga teratur selain mampu menyihatkan tubuh badan, ia juga dapat meningkatkan kemampuan anak-anak kita untuk berfikir. Penelitian tersebut diakui oleh peneliti dari Georgia Health Sciences University.
     Penelitian terbaru menunjukkan bahawa melakukan olahraga secara teratur tidak hanya menjauhkan anak-anak dari risiko obesiti (kegemukan), tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir, bahkan kemampuan mengira matematik
Menurut hasil scan otak yang dilakukan peneliti, olahraga teratur terkait dengan meningkatnya aktivitas di bahagian otak yang berhubungan dengan pemikiran yang kompleks dan pengendalian diri.
“Ini bermakna olahraga teratur dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi anak. Kita tahu bahawa olahraga baik untuk tubuh, tetapi sebelumnya kita tidak memiliki bukti bahwa hal itu dapat membantu anak-anak lebih baik di sekolah,” jelas Catherine Davis, pemimpin study dan psikologi kesihatan klinik di Georgia Prevention Institute, Georgia Health Sciences University di Augusta, seperti dilampir Health24, Selasa (22/2/2011).
     Meskipun studi dilakukan pada anak-anak dengan kelebihan berat badan, tapi Davis percaya bahawa hasil yang sama juga akan terlihat pada anak-anak dengan berat badan normal.
Davis mengatakan bahwa perubahan-perubahan positif ini adalah hasil dari kombinasi faktor biologis dan lingkungan.
“Ada beberapa faktor pertumbuhan saraf yang telah diidentifikasi pada tikus yang berolahraga. Manfaat ini dapat mencakup karena lebih banyak sel-sel otak yang berkembang dan adanya koneksi diantara sel-sel tersebut,” jelas Davis.
Tetapi juga ada faktor sosial dan lingkungan, lanjut Davis, seperti adanya rangsangan lebih ketika Anda bergerak. “Jadi kognitif menstimulasi Anda untuk bergerak,” jelas Davis.
“Pastikan anak Anda memiliki kehidupan yang seimbang, tidak hanya belajar, tetapi mereka juga perlu belajar untuk merawat tubuh dengan olahraga. Olahraga harus menjadi bagian penting dari kehidupan anak-anak,” katanya.
Hasil penelitian Davis telah dipublikasikan dalam jurnal Health Psychology.

sumber-sumber